Lama tak bersua! Kuharap kabar baik selalu menyertai setiap pembaca tulisanku ini. Sembari mendengarkan lagu jawa yang sedang hits, Nemu dari Gilga Sahid ditemani air putih dan kolak ketela yang sempat dibuat tadi pagi tiba-tiba hati tergugah untuk menulis kembali. Jendela kost yang memperlihatkan pemandangan yang tidak begitu estetik namun langit berkata sudah sore dan waktunya untuk menggelapkan diri serasa mendukung niatan hati ini. Tulisan ini kuberi judul Lopp #Ep01 karena aku harap tulisanku ini akan berlanjut sampai tenggelamnya aku ke bumi. Lopp merupakan nama kontak seseorang yang sudah aku tulis pada episode sebelumnya. Jika sebelumnya kisahku dengannya masih sangat dipertanyakan. Kali ini aku ingin mengatakan dan mengumumkan pada jagad bahwa tepat pada 16 Mei kita bersama mendeklarasikan untuk selangkah lebih maju untuk hubungan kami ke depan. Tidak mudah. Jelas. Dua kepala, dua pemikiran, dua orang, dua gender, dan pastinya dua trauma yang berbeda. Namun sa...
Entah untuk kali pertamanya atau untuk ke sekian kalinya aku merasa beruntung dan bersyukur atas apa yang Tuhan kasihkan kepadaku. Di saat aku ingin mengeluhkan apa yang ada di depanku, selalu saja Tuhan timpa hal-hal yang jauh lebih membahagiakan yang membuatku merasa malu untuk menyerah dengan keadaan. Entah rasa apa yang berasa, namun Tuhan.. aku berterima kasih atas apa yang selalu Kau beri. Salah satu hal yang membuatku bersyukur adalah dipertemukan dengan seorang malaikat tak bersayap yang mengajarkanku banyak hal yang selalu tanpa dia sadari kebaikannya membuatku merasa selalu nyaman untuk menceritakan banyak hal tentang diriku kepadanya. Aku merasa tidak sendiri melewati semua ini. Rasa-rasanya memang selalu tidak adil karena yang terjadi adalah aku selalu menyusahkannya sedangkan dia? Dia hanya sebatas menjadi pendengar yang baik, pemberi solusi yang baik, dia datang dengan obat yang aku keluhkan. Dia dokter bagiku, untukku. Andaikan ada kebaikan yang bisa membalas keb...