Skip to main content

Posts

Lopp #Ep01

Lama tak bersua! Kuharap kabar baik selalu menyertai setiap pembaca tulisanku ini. Sembari mendengarkan lagu jawa yang sedang hits, Nemu dari Gilga Sahid ditemani air putih dan kolak ketela yang sempat dibuat tadi pagi tiba-tiba hati tergugah untuk menulis kembali. Jendela kost yang memperlihatkan pemandangan yang tidak begitu estetik namun langit berkata sudah sore dan waktunya untuk menggelapkan diri serasa mendukung niatan hati ini.  Tulisan ini kuberi judul Lopp #Ep01 karena aku harap tulisanku ini akan berlanjut sampai tenggelamnya aku ke bumi. Lopp merupakan nama kontak seseorang yang sudah aku tulis pada episode sebelumnya. Jika sebelumnya kisahku dengannya masih sangat dipertanyakan. Kali ini aku ingin mengatakan dan mengumumkan pada jagad bahwa tepat pada 16 Mei kita bersama mendeklarasikan untuk selangkah lebih maju untuk hubungan kami ke depan.  Tidak mudah.  Jelas. Dua kepala, dua pemikiran, dua orang, dua gender, dan pastinya dua trauma yang berbeda. Namun sa...
Recent posts

Tulisan Ini Tentangnya, Ch

Entah untuk kali pertamanya atau untuk ke sekian kalinya aku merasa beruntung dan bersyukur atas apa yang Tuhan kasihkan kepadaku. Di saat aku ingin mengeluhkan apa yang ada di depanku, selalu saja Tuhan timpa hal-hal yang jauh lebih membahagiakan yang membuatku merasa malu untuk menyerah dengan keadaan. Entah rasa apa yang berasa, namun Tuhan.. aku berterima kasih atas apa yang selalu Kau beri. Salah satu hal yang membuatku bersyukur adalah dipertemukan dengan seorang malaikat tak bersayap yang mengajarkanku banyak hal yang selalu tanpa dia sadari kebaikannya membuatku merasa selalu nyaman untuk menceritakan banyak hal tentang diriku kepadanya. Aku merasa tidak sendiri melewati semua ini. Rasa-rasanya memang selalu tidak adil karena yang terjadi adalah aku selalu menyusahkannya sedangkan dia? Dia hanya sebatas menjadi pendengar yang baik, pemberi solusi yang baik, dia datang dengan obat yang aku keluhkan. Dia dokter bagiku, untukku. Andaikan ada kebaikan yang bisa membalas keb...

Saat Ini, Bukan Tentang Saat Lalu

Perubahan terbesar yang terjadi dalam hidup seseorang pasti selalu mengenai setiap orang. Tidak melihat siapa orang tersebut, pun kapan hal itu akan terjadi.  Sebuah pertemuan yang berawal dari sebuah kata sapa, lewat fitur yang sudah tidak asing lagi di era digital ini membuat kehidupan seseorang berubah. Sapaan yang sudah tidak menjadi rahasia lagi, sudah bukan menjadi barang asing lagi. Ini tentang sebuah kerinduan terhadap seseorang yang selayaknya sudah tidak boleh dirasakan. Seseorang yang sejatinya sudah bukan lagi siapa-siapa dan apa-apa lagi. Ingin mengatakan kata 'terima kasih', hanya saja rasa gengsi terlalu tinggi membuat semua seakan berlalu begitu saja. Rasa gengsi yang jauh lebih besar daripada ucap kata dalam fitur digital itu. Padahal, hal yang sangat mudah untuk dilakukan.  Seakan yang terjadi adalah semua akses menuju pintunya tertutup begitu saja.  Mencoba membuka dan mengatakan kata 'basa basi' yang akhirnya hanya saling bertukar kabar yang tidak be...

Kata Tentang Kita - Episode 01

Aneh. Seperti hanya sekejap. Apa ada yang salah?  Apakah karena ekspektasi yang terlalu besar? Apakah apa ini? Bukan. Sepertinya memang dari awal sudah salah.  Harusnya tidak berjalan dengan lancar. Lagi untuk apa berjalan lancar kalau akhirnya hambar.  Atau memang sedang hambar? Atau memang akan seterusnya hambar? Atau hanya terbuai oleh sebuah kenyamanan semata? Entahlah. Akankah menyisih? Atau memang ini jalannya? Salahkah doa yang kuucapkan? Maaf, bahkan aku lupa untuk berdo'a Menyerah? Haruskah itu yang harus kulakukan? Haruskah? Tapi, aku sudah berjanji pada diriku untuk tidak kembali menghilang  Bingung. Haruskah kembali mengulang? Jika pada akhirnya, datangmu hanya sementara untuk apa kau buatku nyaman? Aku benci, tapi aku tidak bisa melepas Sudah. ikuti saja dulu alur inginnya bagaimana. Bukankah begitu? -akr

Yang Kukira, Semoga...

Kisah ini bermula ketika aku sudah sangat nyaman dengan kehidupanku. Nyaman dengan kesendirian. Terbiasa dengan kesepian yang tidak benar-benar sepi. Kenyamanan yang entah aku dapatkan dari mana. Yang pasti semua berjalan lancar dan damai. Aku sangat sudah bisa berdamai dengan masa lalu. Sangat pula bisa berdamai dengan diriku sendiri. Dan di saat itulah, kamu datang. Kedatangan yang sebenarnya sudah aku hindari sebelumnya. Karena aku tahu apa yang akan terjadi dengan risiko yang akan aku dapat setelahnya. Membuka hati, artinya harus siap untuk menutupnya kembali. Dan benar saja. Engkau membuka hati yang sudah aku kunci rapat-rapat. Terbiasa yang menjadi biasa. Nyaman. Mungkin itu yang terjadi. Satu dua kali, barang hal yang sangat tidak penting sampai hal yang penting untuk diperbincangkan. Mencoba untuk biasa, namun akhirnya kenyamanan itu bukan malah menjadi biasa. Semakin aneh dan aku sendiri tidak tahu itu apa. Mencoba memperjelas semuanya. Tentang apa yang sebenarnya terjad...

Teruntuk Kamu!

Hati itu unik.  Terkadang bisa sangat bahagia sampai lupa apa itu sedih, kecewa. Namun di saat bersamaan bisa berubah menjadi sedih, kecewa, sampai lupa apa itu bahagia.  Mungkin lebih tepatnya hati itu labil. Seperti saat-saat ini, yang aku pribadi rasakan. Dalam waktu bersamaan bisa bahagia namun juga sedih, kecewa. Entah apa yang sebenarnya terjadi padaku.  Tuhan. Bolehkah aku berharap padamu? Jika kata hatiku ini benar dan tepat, dekatkanlah aku dengannya. Dengan orang yang tanpa kusadari telah membantuku, membuka pikiranku bahwa hidup tak selalu berkutat atas diri kita sendiri. Bahwa apa yang telah terjadi, tidak sebaiknya untuk selalu disesali.  Kali ini bukan dengan orang yang sama, tapi bukan orang asing.  Orang dari masa lalu.  Mungkin karena terbiasa, tapi tidak juga.  Mungkin, obrolan yang tiada hentinya, namun tidak juga menemui titiknya.  Entahlah apa itu, yang pasti yang terjadi saat ini, adalah hal lama yang sudah sejak bertahun-tah...

First Love

Kriiiiinggggggg... Hai, sobat! Sudah sekian lama aku tidak menulis di blog ini. Hampir saja aku lupa kalau aku punya blog. Dan sebenarnya aku juga bingung mau menulis apa sekarang, tapi aku pengen nulis. Gimana dong? Ya udah sih, seperti yang sobat liat atau lebih tepatnya baca di judul. Hari ini aku mau menulis tentang first love. Kalian punya first love ngga sih? Pasti ada ya, entah mungkin juga ada orang-orang yang ngga punya first lovenya. Yang pasti, aku ada. Jatuh cinta yang bahkan aku sendiri ngga sadar kalau aku sudah jatuh cinta dengan orang itu. Aku saja sangat tidak ingat awal kali pertama ketemu dia.  Oke, jadi singkatnya gini gaiss. Waktu itu, aku masih kelas VIII di salah satu sekolah madrasah tsanawiyah negeri gitu di daerahku. Ngga ngerti gimana dia bisa punya kontak hpku, yang jelas suatu malam ada SMS masuk ke hpku. Kenalan, dekat, dan lama-lama dia bilanglah kalau dia suka dan kitapun pacaran. Sesimple itu? Ya. Aku ngga ngerti juga kenapa kala itu aku iya aja. Ya...