Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2022

Saat Ini, Bukan Tentang Saat Lalu

Perubahan terbesar yang terjadi dalam hidup seseorang pasti selalu mengenai setiap orang. Tidak melihat siapa orang tersebut, pun kapan hal itu akan terjadi.  Sebuah pertemuan yang berawal dari sebuah kata sapa, lewat fitur yang sudah tidak asing lagi di era digital ini membuat kehidupan seseorang berubah. Sapaan yang sudah tidak menjadi rahasia lagi, sudah bukan menjadi barang asing lagi. Ini tentang sebuah kerinduan terhadap seseorang yang selayaknya sudah tidak boleh dirasakan. Seseorang yang sejatinya sudah bukan lagi siapa-siapa dan apa-apa lagi. Ingin mengatakan kata 'terima kasih', hanya saja rasa gengsi terlalu tinggi membuat semua seakan berlalu begitu saja. Rasa gengsi yang jauh lebih besar daripada ucap kata dalam fitur digital itu. Padahal, hal yang sangat mudah untuk dilakukan.  Seakan yang terjadi adalah semua akses menuju pintunya tertutup begitu saja.  Mencoba membuka dan mengatakan kata 'basa basi' yang akhirnya hanya saling bertukar kabar yang tidak be...

Kata Tentang Kita - Episode 01

Aneh. Seperti hanya sekejap. Apa ada yang salah?  Apakah karena ekspektasi yang terlalu besar? Apakah apa ini? Bukan. Sepertinya memang dari awal sudah salah.  Harusnya tidak berjalan dengan lancar. Lagi untuk apa berjalan lancar kalau akhirnya hambar.  Atau memang sedang hambar? Atau memang akan seterusnya hambar? Atau hanya terbuai oleh sebuah kenyamanan semata? Entahlah. Akankah menyisih? Atau memang ini jalannya? Salahkah doa yang kuucapkan? Maaf, bahkan aku lupa untuk berdo'a Menyerah? Haruskah itu yang harus kulakukan? Haruskah? Tapi, aku sudah berjanji pada diriku untuk tidak kembali menghilang  Bingung. Haruskah kembali mengulang? Jika pada akhirnya, datangmu hanya sementara untuk apa kau buatku nyaman? Aku benci, tapi aku tidak bisa melepas Sudah. ikuti saja dulu alur inginnya bagaimana. Bukankah begitu? -akr

Yang Kukira, Semoga...

Kisah ini bermula ketika aku sudah sangat nyaman dengan kehidupanku. Nyaman dengan kesendirian. Terbiasa dengan kesepian yang tidak benar-benar sepi. Kenyamanan yang entah aku dapatkan dari mana. Yang pasti semua berjalan lancar dan damai. Aku sangat sudah bisa berdamai dengan masa lalu. Sangat pula bisa berdamai dengan diriku sendiri. Dan di saat itulah, kamu datang. Kedatangan yang sebenarnya sudah aku hindari sebelumnya. Karena aku tahu apa yang akan terjadi dengan risiko yang akan aku dapat setelahnya. Membuka hati, artinya harus siap untuk menutupnya kembali. Dan benar saja. Engkau membuka hati yang sudah aku kunci rapat-rapat. Terbiasa yang menjadi biasa. Nyaman. Mungkin itu yang terjadi. Satu dua kali, barang hal yang sangat tidak penting sampai hal yang penting untuk diperbincangkan. Mencoba untuk biasa, namun akhirnya kenyamanan itu bukan malah menjadi biasa. Semakin aneh dan aku sendiri tidak tahu itu apa. Mencoba memperjelas semuanya. Tentang apa yang sebenarnya terjad...