KKN di Undip
Menurut wikipedia, Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa dengan pendekatan lintas keilmuwan dan sektoral pada waktu dan daerah tertentu di Indonesia. KKN di Undip memiliki beban studi sebesar 3 SKS atau bisa disebut dengan 6 jam kerja perhari dalam waktu 45 hari. Biasanya, KKN di Undip juga diadakan pada waktu semester gasal dan juga genap. Rata – rata mahasiswa yang mengambil KKN masih berada di semester VI dan VII.
Dari sumber yang didapatkan di http://regkkn.lppm.undip.ac.id/ , persyaratan KKN Undip adalah mahasiswa aktif, sudah menempuh minimal 100 SKS komulatif untuk program S1 dan minimal 20 SKS bagi R2 dari program DIII. Selain itu, pastinya menyiapkan pas foto 3x4 dan juga surat keterangan sakit (jika ada). Dan biasanya untuk mahasiswa yang mengambil KKN Reguler, sebelum mendaftar dipastikan pada KRS yang sedang dijalani ada SKS KKN yang diambil.
Nah, biasanya mendekati semester – semester KKN, mahasiswa bingung untuk mengambil KKN Reguler atau Tematik. Sebenarnya apa dulu sih perbedaan keduanya? Jadi, mari kita bahas!
Perbedaan KKN Tematik dan KKN Reguler
KKN Tematik adalah KKN yang biasanya diadakan oleh dosen – dosen Undip, sehingga program yang dibuat harus spesifik sesuai dengan tema atau topik yang dibawakan oleh dosen tersebut. Nah, untuk info dari KKN Tematik sendiri bisa sobat dapatkan di http://lppm.undip.ac.id/v1/category/info-kkn/ atau dengan membangun relasi dosen yang biasa mengadakan pengabdian masyarakat. Jadi itulah salah satu pentingnya membangun relasi, sob.
Oke, selanjutnya KKN Reguler adalah KKN yang diadakan oleh universitas dimana biasanya setiap mahasiswa yang sudah memenuhi persyaratan cukup mendaftar di http://regkkn.lppm.undip.ac.id/ dan mengikuti alur yang telah ditentukan oleh universitas. Untuk KKN Reguler sendiri, biasanya tim dan lokasi KKN ditentukan oleh universitas.
Begitu sob, perbedaannya. Kalo ditanya mana yang lebih baik, menurutku semuanya baik, karena tujuan daripada KKN sendiri adalah mengabdikan diri kepada masyarakat melalui disiplin ilmu yang telah dipelajari di universitas untuk selanjutnya diterapkan di lapangan. Jadi, mau reguler ataupun tematik, asal tujuannya tercapai untuk apa diperdebatkan bukan?
Cara membuat program kerja KKN
Oke, selanjutnya bagaimana cara membuat program kerja? Menurutku, membuat program kerja adalah hal yang gampang – gampang sulit. Tapi, selagi kita mau untuk menganalisis potensi yang ada di desa, dan lebih terbuka untuk berdiskusi dengan masyarakat adalah hal yang tidak menjadi masalah untuk menentukan program kerja. Lalu bagaimana sih caranya?
Pertama, sobat harus tahu dulu potensi yang ada di desa tersebut. Seperti misalkan dengan cara jalan – jalan, ngobrol dengan warga desa, atau bisa dengan search di website mengenai program kerja yang pernah dijalankan di desa tersebut.
Kemudian, sobat bisa dengan menganalisis hasil yang sudah didapatkan untuk selanjutnya disebandingkan dan dikaitkan dengan disiplin ilmu yang sobat tekuni. Misalkan: membuat produk makanan, minuman, atau lainnya, seminar atau penyuluhan, senam, pembangunan, dan kegiatan lainnya.
Nah, udah deh. Tinggal dibuatlah proposal kegiatan dan juga jangan segan untuk membuka diskusi dengan dosen pendamping lapangan dan juga perangkat desa yang ada di lokasi KKN tersebut, agar apa yang menjadi cita – cita dan kebutuhan desa bisa selaras dengan program kerja yang sobat buat. Sehingga, hasilnya dapat berkelanjutan walaupun dengan waktu mengabdi yang relatif singkat.
Oke, sob. Sampai sini dulu ya, untuk pembahasan KKN Undip. Kita sambung lain waktu, dan juga bisa dengan tanyakan di kolom komentar jika ada perihal yang sulit dicerna.
Terimakasih, semoga bermanfaat…
#undip #excellentundip #diponegorouniversity
Comments
Post a Comment